Selasa, 31 Januari 2012

AWAN

Awan adalah massa terlihat dari tetesan air atau kristal beku tergantung di atmosfer di atas permukaan bumi atau tubuh planet lain. Awan juga massa terlihat yang tertarik oleh gravitasi, seperti massa materi dalam ruang yang disebut awan antar bintang dan nebula. Awan dipelajari dalam ilmu awan atau fisika awan, suatu cabang meteorologi.

Di Bumi substansi biasanya kondensasi uap air. Dengan bantuan partikel higroskopis udara seperti debu dan garam dari laut, tetesan air kecil terbentuk pada ketinggian rendah dan kristal es pada ketinggian tinggi bila udara didinginkan untuk jenuh oleh konvektif lokal atau lebih besar mengangkat non-konvektif skala. Pada beberapa kasus, awan tinggi mungkin sebagian terdiri dari tetesan air superdingin. Tetesan dan kristal biasanya sekitar 0,01 mm (0,00039 in) diameter. 

Erosi

tanah longsor, salah satu bentuk erosi
Erosi adalah pengikisan dan pengangkutan tanah dan batu-batuan lapuk pada permukaan bumi oleh tenaga erosi yang berasal dari aliran air dan tiupan angin. Tenaga lain yang dapat menimbulkan erosi adalah tenaga gelombang laut, es, air tanah, dan gravitasi.
Erosi tanah (soil erotion) adalah penghancuran dan pemindahan tanah sebagian atau seluruhnya. Erosi tanah juga banyak dipengaruhi oleh kegiatan manusia dalam menggunakan lahan. Tenaga erosi tanah umumnya  berasal dari tenaga air dan angin.
a)  Erosi oleh air
Erosi oleh air dimulai oleh jatuhnya titik-titik hujan (rain droups) ke permukaan bumi yang menekan tanah, memecah agregat tanah, dan melepaskan partikel-pertikel tanah bersama air hujan. Erosi tanah dapat dibedakan menjadi beberapa jenis sebagai berikut:
  1. Erosi percik (splas erotion), erosi yang berupa percikan partikel-partikel tanah halus yang  disebabkan oleh tetes hujan pada tanah dalam keadaan basah.
  2. Erosi lembar (sheet erotion), erosi yang memecah partikel-partikel tanah pada lapisan tanah secara merata dan tipis setelah terjadi limpasan di atas permukaan tanah.
  3. Erosi alur (riil erotion), erosi yang menghasilkan alur-alur yang mempunyai kedalaman kurang dari 30 cm dan lebar kurang dari 50 cm. Sering terjadi pada tanah yang baru diolah
  4. Erosi parit (gully erotion), erosi yang menghasilkan alur-alur yang mempunyai kedalaman lebih dari 30 cm dan lebar lebih dari 50 cm.

TANAH (PEDOSFER)

Tanah merupakan salah satu faktor yang terpenting bagi kehidupan manusia, sebagaimana kita lihat segala kebutuhan hidup manusia dari produk yang bahan-bahannya hampir seluruhnya tersedia di dalam tanah. Di seluruh permukaan bumi terdapat aneka macam tanah dari yang paling gersang sampai yang paling subur, berwarna putih, merah, coklat, kelabu, hitam dan berbagai ragam sifatnya.
Ilmu yang mempelajari tanah disebut pedologi. Tanah (soil) adalah lapisan  tipis kulit bumi yang terletak di permukaan bumi paling atas yang terbentuk dari hasil pelapukan dan pengahancuran batuan induk (bahan anorganik/mineral) dan tumbuhan/hewan (bahan organik) yang telah membusuk yang merupakan media bagi tumbuhnya tanaman. Syarat utama terbentuknya tanah ada dua, yaitu:
a)   Tersedianya bahan asal/batuan induk
b)   Adanya faktor yang mempengaruhi batuan asal

Minggu, 29 Januari 2012

Sejarah Pembentukan dan Perkembangan Bumi


Bumi bukanlah planet yang muncul tiba-tiba di jagad raya dalam bentuk seperti saat ini. Bumi terbentuk melalui proses yang sangat panjang dan terus berkembang hingga sekarang ini.
1.         Proses Pembentukan Bumi
Bagaimana proses pembentukan Bumi? Menurut para ilmuwan, Bumi berasal dari awan gas dan debu. Pada mulanya, awan gas dan debu raksasa berputar-putar di sekeliling Matahari yang baru saja terbentuk. Partikel-partikel yang terbentuk awan tertarik oleh gaya gravitasi dan menyatu hingga memadat membentuk sebuah bola batuan. Keadaan ini membuat Bumi makin panas dan menjadi bola pijar. Selanjutnya, bagian luar Bumi lambat laun mulai mendingin dan mengeras. Suhu Bumi bagian tengah masih sangat panas meskipun bagian luar telah mendingin. Bola batuan ini merupakan bagian awal dari bentuk Bumi.
Proses pembentukan Bumi tersebut hampir sama dengan pendapat Kant-Laplace. Ia berpendapat bahwa Bumi mulai terbentuk miliar tahun yang lalu ketika material pembentuk Bumi berupa gas pijar terlepas dari Matahari. Selanjutnya,  material itu lambat laun akan mendingin dan membentuk kulit batuan. Kondisi ini menyebabkan bagian luar Bumi bersifat padat dan bagian dalamnya masih bersifat cair dan sangat panas.